Sabtu, 11 Mei 2013

Standar Hidup Yang Rendah (Akuntasi Internasional)


Kewirausahaan di Indonesia Mempengaruhi Perekonomian
Kewirausahaan Di Indonesia Mempengaruhi Perekonomian
Di dunia, negara-negara bisa terbagi menjadi negara maju, atau negara berkembang. Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Contoh-contoh negara yang bisa dikatakan sebagai negara maju antara lain, Amerika Serikat, Hong Kong, Belanda, Portugal, Spanyol dan masih banyak lagi. Sedangkan Negara berkembang
adalah sebuah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indek perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Contoh Negara berkembang: Meksiko, India, Malaisya dan Indonesia.
Mengapa Indonesia masih di katakan sebagai negara berkembang? Padahal Indonesia di kenal dengan negara yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena kecendrungan negara-negara berkembang adalah ditandai dengan masyarakat yang memiliki pendapatan  perkapita lebih rendah dibandingkan negara maju dan biasanya memiliki populasi penduduk yang padat. Negara berkembang belum mempunyai kondisi ekonomi dan sosial yang makmur, kebanyakan penduduknya miskin, pemikiran-pemikiran modern belum menyusup sampai ke desa-desa, dan kemajuan teknologi masih sangat jarang mampir sampai ke desa-desa, serta banyaknya pengangguran. Melihat kondisi itu  maka Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk di dalamnya. Pendapatan masyarakat yang rendah dan tingkat populasi penduduk yang tinggi menjadi suatu permasalahan yang harus diatasi oleh pemerintah negara berkembang dalam upaya mensejahterakan rakyatnya. Di kota besar seperti Jakarta yang terhitung pendududknya sangat padat, keadaan seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup kurang beruntung  terpaksa hidup sebagai pemulung sampah. Karena pendapatan yang diperolehnya sangat rendah, anaknya tidak dapat disekolahkan sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak berkembang. Hal ini juga menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara orang  yang berpenghasilan tinggi dan orang yang berpenghasilan rendah. Hal ini menyebabkan kemerosotan perekonomian di Negara Indonesia. Jika di biarkan keadaan perekonomian Negara Indonesia seperti itu terus maka semakin lama Negara akan semakin miskin dan terbelakang, serta berdampak pada keamanan nasional akan terganggu.
Maka dari itu peran kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Mengapa? Ada beberapa alasan mengapa kewirausahaan dikatakan sebagai faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Kewirausahaan juga memiliki peranan penting untuk menjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri. Di Indonesia sendiri jumlah wirausahawan adalah sebesar 19,3% dari jumlah total penduduk dewasa. Dengan adanya kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk  menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang baru sehingga dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu menimpor dari luar negeri. Selain itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti tenaga kerja negri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang wirausaha akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak. Secara tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil.
Alasan ketiga mengapa wirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah  menarik invesrtor asing untuk berinverstasi atau menanamkan modalnya di Indonesia. Satu kekurangan dari negara maju seperti contohnya negara Amerika yang berinvestasi di Indonesia. Dengan adanya investor asing seperti itu maka akan dapat menambah devisa negara. Selain itu wirausaha dapat mendorong meningkatnya sector pariwisata di Indonesia.
Contohnya:  Seorang wirausaha membuka usaha pembangunan hotel di dekat pantai Lovina, Daerah Buleleng, Bali. Dengan adanya hotel di depan pantai Lovina maka akan mengundang para turis asing untuk mengunjungi pantai Lovina selain karena devisa negara akan bertambah, si wirausahawan akan membayar pajak dari jumlah pendapatan yang dia peroleh dari usahanya membangun hotel.

Kesimpulan :
Negara di dunia dibedakan menjadi dua yaitu negara maju dan negara berkembang. Negara maju adalah negara yang menikmati standar hidup tinggi  melalui teknologi yang maju dan ekonomi yang merata. Negara berkembang adalah negara dengan rata – rata pendapatan yang rendah, infrastruktur relatif terbelakang dan tidak dapat mengendalikan tingkat pertumbuhan negaranya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Pendapatan perkapital masyarakat rendah dan tingkat populasi penduduk yang tinggi menjadi suatu permasalah yang harus dihadapi oleh Indonesia. Contohnya Ibu kota Jakarta yang mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Orang berbondong – bondong datang ke Jakarta untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Pemikiran yang salah seperti itu yang menyebabkan adanya ketimpangan ekonomi. Orang – orang yang tidak berhasil terpaksa hidup sebagai pemulung bahkan pengangguran. Tentu saja kita tahu pendapatan mereka tidaklah besar.
Ada salah satu cara yang dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia yaitu meningkatkan peran kewirausahaan. Masyarakat yang berwirausaha akan memiliki kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah sehingga menjadikan masyarakat lenih kreatif. Mereka dapat menghasilkan barang yang dapat dijual kepada masyarakat. Masyarakat yang berwirausaha memiliki pengahasilan, dimana dari sebagian penghasilan tersebut akan turut serta membantu negara melalui pajak.
Solusi :
Berdasarkan artikel di atas maka solusi yang dapat diberikan yaitu :
·        Meningkatkan peran kewirausahaan di Indonesia
·        Mengoptimalkan program transmigarsi di Indonesia, sehingga tidak ada penumpukan populasi penduduk di daerah tertentu
·        Meratakan tingkat pembangunan di setiap daerah yang ada di Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu melakukan urbanisasi ke kota – kota besar